Ket Foto : Dosen Unilak Indarti, SE.,MM.,Ak.,CA( jilbab merah lima dari kanan) saat kegiatan pengabdian tentang keuangan di lingkungan masyarakat, beberapa waktu lalu

Wabah Corona Terjadi, Ini Tips Mengatur Keuangan Saat WFH Dari Pakar Keuangan Fekon Unilak

Unilak- Di saat wabah corona melanda Indonesia, pemerintah pusat dan daerah telah mengeluarkan kebijakan untuk bekerja dari rumah atau istilah kekinian Work From Home(WFH), seperti dalam pidato presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu. Beberapa bidang pekerjaan yang dilakukan dari rumah diantaranya alah ASN,Perbankan, IT, Dosen  dan lain lain. Adanya programWFH perlu melakukan perencanaan ulang baik dari segi tugas,beban kerja dan tentu saja pengaturan keuangan.

Dosen Fakultas Ekonomi  Universitas Lancang Kuning,Indarti, SE.,MM.,Ak.,CA yang sering melakukan pengabdian ke masyarakat tentang keuangan memberikan beberapa tips dan saran. Menurutnya, mengatur keuangan di saat wabah corona yang melanda saat ini harus dilakukan dengan perhitunggan dan pertimbangan yang baik, sehingga tidak menimbulkan kekacauan dalam keuangan rumah tangga dan diperlukan strategi dan upaya-upaya dalam menyikapi kondisi yang tidak pasti saat ini.

Misalnya, pengeluaran untuk kebutuhan transportasi selama kegiatan sekolah atau kuliah anak sehari-hari dan uang jajan anak-anak akan berkurang karena kegiatan ini untuk sementara tidak berjalan seperti biasanya, dan akan banyak menghabiskan waktu di rumah, maka dana yang tidak ada dialokasikan ini dapat digunakan untuk menutup kenaikan sejumlah kebutuhan rumah tangga. Hal ini juga dapat menjadi subsidi silang untuk kegiatan yang yang mana saja yang perlu diutamakan dan mana yang sifatnya hanya sebagai pelengkap saja. Oleh karena itu, ibu rumah tangga tak perlu sampai menambah alokasi belanja keluar per bulannya selama menerapkan working from home.


Jika dalam praktiknya, jika dana yang dipindah alokasikan seperti contoh diatas, dana yang seharusnya digunakan sebagai transportasi dan uang jajan sekolah anak tak cukup untuk membayar kenaikan komponen kebutuhan rumah tangga lain, maka tidak masalah menambah alokasi belanjanya, tapi jangan sampai tambahan itu naik secara signifikan. "Hal utama yang perlu diperhatikan pada kondisi saat ini adalah fokus pada biaya-biaya primer, seperti untuk makan sehari-hari, bayar kewajiban tiap bulan, dan lupakan terlebih dahulu kebutuhan gaya hidup" Ujar Indarti saat dihubungi Minggu(5/04/2020).

Ketika disinggung kenapa banyak orang saat WFH terjadi banyak pengeluaran, Indarti menjelaskan, ini terjadi  dikarenakan kurangnya strategi dalam upaya-upaya mengatasi kondisi yang tidak pasti saat ini atau ditengah kondisi wabah corona ini. Disamping itu dapat juga disebabkan karena kurangnya mengevaluasi pengeluaran keuangan rumah tangga, sehingga sering terjadi pengeluaran yang tidak diperlukan.

Di akhir wawancara Indarti memberikan tip dan saran bagaimana mengatur keuangan di saat wabah corona melanda.  Di jelaskannya, beberapa tips dan saran untuk mengatur keuangan di saat wabah corona melanda yaitu, Satu, perlunya mengevaluasi kembali sumber penghasilan. Maksudnya adalah dari mengevaluasi sumber penghasilan keluarga yaitu penghasilan yang berasal anda sendiri dan pasangan ataupun ataupun anggota keluarga lain yang ikut berkontribusi dalam pemenuhan kas keluarga. Evaluasi ini di maksudkan untuk menilai ulang apakah penghasilan kita cukup untuk memenuhi anggaran bulanan seperti biasanya ataukah tidak. Jika sumber penghasilan kita tidak terdampak virus corona, maka kita bisa menjalankan aktifitas seperti biasanya. Tapi apabila sumber 
penghasilan kita terganggu akibat virus corona ini, maka sebaiknya segeralah lakukan penyesuaian anggaran bulanan.


Kedua, meningkatkan dana darurat meskipun dana darurat yang dimiliki sudah cukup, tetapi lebih baik lagi jika dana
darurat ditingkatkan lagi, karena dalam kondisi waspada seperti ini, kesiapan dalam segi keuangan sangat diperlukan. Dana darurat ini bisa di gunakan jika anda memerlukan perawatan medis yang tidak tercover oleh BPJS, membantu keluarga yang terkena musibah dan lain sebagainya. Dalam hal ini memang tidak mengharapkan hal buruk terjadi, tetapi dengan bersiap-siap, maka kondisi tersebut bisa lebih mudah di hadapi.

Ketiga, menambah anggaran kesehatan daripada memborong masker, ataupun hand sanitizer anda bisa menggunakan anggaran kesehatan untuk membeli buah-buahan, sayuran, vitamin dan kebutuhan lainnya agar
imunitas anda beserta keluarga bertambah kuat dan terhindar dari berbagai virus dan bakteri. Namun agar dipastikan sangat tidak di anjurkan untuk menimbun bahan makanan tersebut. Belilah buah-buahan, sayuran dan multivitamin secukupnya supaya kandungan vitamin di dalamnya tetap terjaga dengan baik dan bisa di konsumsi dengan maksimal.


Ke empat,membeli Kebutuhan bulanan sesuai dengan kebutuhan disarankan untuk membeli kebutuahn bulanan sesuai dengan kebutuhan, sangat tidak dianjurkan menimbun bahan pokok bulanan hanya membuat harga-harga semakin naik karena terjadi kelangkaan barang. belilah kebutuhan bulanan keluarga anda secukupnya. Anda dan keluarga akan tetap aman jika tetap berusaha semaksimal mungkin mengikuti petunjuk pencegahan corona yang benar dari lembaga resmi yang kompeten di bidang kesehatan seperti WHO ataupun lembaga pemerintahan terkait dan melakukan pemeriksaan kesehatan secepatnya jika mengalami sakit.

Kelima, hindari pinjaman untuk biaya konsumtif. Dalam kondisi saat ini disarankan agar tidak menambah beban pikiran dengan utang konsumtif lain. Cukuplah hutang konsumtif seperti rumah saja yang anda pikirkan, sisanya bisa di gunakan untuk menambah dana darurat dan membeli bahan makanan serta suplemen agar tubuh anda dan keluarga tetap sehat. Jadi, jangan sampai kepanikan yang mengakibatkan anda ingin memborong kebutuhan
bulanan tidak didukung oleh arus keuangan yang lancar.

Ke enam tidak perlu buru-buru mencairkan aset.  Pada saat memiliki aset atau investasi, agar dipertimbangkan dahulu tujuan kepemilikan dan jangka waktu investasi/aset misalnya untuk dana pendidikan anak. Maka sebelum
mencairkan aset perhatikan juga prospek instrumen investasi/aset tersebut. Apakah perusahaan tempat anda berinvestasi terdampak parah terhadap wabah virus corona yang mengakibatkan penurunan nilai aset secara signifikan, ataukah tidak. Pertimbangkan pula apakah perusahaan investasi mudah mengembalikan imbal hasil
ataukah tidak dan rekam jejak pengelolaan dananya. Jika prospek investasi kedepannya bagus dan tidak benar-benar di gunakan dalam waktu dekat maka sebaiknya tidak perlu terburu-buru mencairkan investasi.