Unilak Pekanbaru--Ibadah puasa yang dijalani selama satu bulan penuh di bulan Ramadan, juga upaya melatih diri untuk membuka hati dan pikiran. Puasa tidak hanya sebatas diperuntukan untuk meningkatkan kesalehan pribadi hubungan hambanya dengan Allah semata, akan tetapi juga membuka hati terhadap kesalehan sosial, yakni tumbuhnya rasa kepekaan sosial yang dimiliki seseorang terhadap kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat miskin sekitarnya. Dengan puasa tumbuh rasa empati, simpati, solidariti, atas kemiskinan yg diderita tetangga kita, dan dengan berpuasa-lah kita bisa merefleksikan kesalehan sosial menjadi sarana ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
Satu contoh diberikan Rasulullah Saw, adalah orang yang sangat dermawan dan lebih dermawan lagi di bulan Ramadan. Pada saat Ramadaan Rasulullah Saw lebih dermawan dalam melakukan amal kebajikan. Imam Syafi’i berkata: “Aku suka terhadap orang yang bertambah kedermawanannya pada bulan Ramadaan karena meneladani Rasulullah, memenuhi kebutuhan orang banyak dan menyibukan diri dengan beribadah melalui penghasilan mereka”. Rasulullah pernah ditanya: “Ya Rasulullah, beritahukanlah aku tentang sesuatu yang pasti memasukanku ke surga”, Beliau menjawab: ”perkataan yang baik, menyebarkan salam dan memberikan makanan’.
Jadikan momentum bulan Ramadan ini menjadi lebih baik, puasa kita dan keperpihakan kita kepada kesalehan sosial terhadap kaum dhuafa, fakir-miskin. Tidak saja menjalani hubungan ritual vertikal semata dengan Allah, tetapi juga hubungan horizontal sesama manusia untuk memberi dan berbagi ke warga yang tidak mampu secara ekonomi dan lebih membutuhkan bantuan demi kelangsungan hidupnya selama bulan Ramadhan ini.
Klik salah satu customer service kami untuk mengobrol di WhatsApp atau kirim email kepada kami [email protected]