Ket Foto : Dimasa Pandemi Dosen FH Unilak Beri Pelatihan Wirausaha Rimpangan Bagi Pengurus PKK

Dimasa Pandemi Dosen FH Unilak Beri Pelatihan Wirausaha Rimpangan Bagi Pengurus PKK

Unilak Pekanbaru-Dimasa pandemi COVID-19, jamu menjadi minuman obat yang digemari oleh masyarakat karena dipercaya dan berkhasiat untuk meningkat daya tahan tubuh. Rimpang-rimpangan seperti jahe dan kunyit sudah lama dipercaya dan berkahasiat mencegah dan menyembuhkan penyakit seperti jahe berkhasiat untuk meluruhkan keringat, mengatasi radang tenggorokan, melancarkan pernapasan dan meningkatkan stamina. Sedangkan kunyit berkhasiat untuk menjaga stamina, hepatoprotektor, diuretik, antioksidan antiradang, immunomodulator dan anti kanker (Mulyani et.al 2016).

Kewirausahaan tanaman obat saat ini masih sangat jarang diminati oleh kalangan pengusaha tanam-tanaman. Padahal tanaman obat-obatan sangat digemari oleh konsumen (masyarakat) dan merupakan ide usaha continue dan memiliki benefit tinggi. Ditambah lagi jenis tanaman obat-obatan dimasa pandemi COVID-19 ini sangat digemari oleh masyarakat.

Mengetahui Jamu dan tanaman berkhasiat banyak dicari di masa pandemi, mendorong dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning( Unilak) untuk memberikan pelatihan budidaya dan wirausaha tanaman Rimpangan kepada kelompok PKK di Kelurahan Limbungan. Pelatihan ini merupakan bagian Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Dosen yang berperan yaitu sebagai ketua Dr. Ir. Ervayenri, M.Si dengan anggota Ir. Emy Sadjati, M.Si dan Ika Lestari, S.Hut., M.Si. Peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan terdiri dari Ibu PKK aktif di Kelurahan Limbungan  dan juga merupakan kelompok tani, jumlah 24 orang bertempat  di kantor Kelurahan Limbungan. 

Ika Lestari yang dihubungi, Jumat,(22/01/2021) mengatakan, kegiatan pelatihan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang pengertian tanaman obat khususnya jenis rimpang-rimpangan seperti jahe,kunyit dan peluang usaha budidaya wirausaha jahe dan kunyit.

Diceritakan Ika, lelompok Ibu PKK yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias, dikarenakan tertarik dengan budidaya dan wirausaha "Selama ini ibu-ibu kurang pengetahuan dan pengalaman budidaya tanaman Jahe dan Kunyit. Padahal tanaman ini disamping memiliki manfaat untuk kesehatan, namun juga berpotensi untuk dijadikan usaha yang dikelola di pekarangan rumah."

Disebutkannya lagi dimasa pandemi permintaan jahe dan kunyit memang sangat tinggi, dan harganya relatif mahal.  Karena itu masyarakat rutin mengkonsumsi ini untuk dijadikan obat herbal seperti jamu. "Tingginya permintaan jahe dan kunyit di pasar tentu menjadi peluang bagi masyarakat, khususnya bagi peserta untuk berwirausaha tanaman obat ini, dan ini bisa di tanam di pekarangan rumah dengan memanfaatkan Pot dan Polybag."

Ditambahkan Ika, bahwa saat ini usaha tanaman hias juga sedang hits, usaha tanaman obat dapat dijadikan sekaligus sebagai tanaman hias, tentu akan memberikan nilai lebih (nilai estitika dan nilai manfaat). " " yang terpenting adalah bagaimana ibu-ibu dapat menjadikan ini peluang usaha, beberapa tahun kedepan prospek tanaman ini akan terus menjanjikan. kami juga memberikan bibit tanaman kepada seluruh peserta."